Jayapura (26/6) – Dalam upaya mendukung transformasi sistem kesehatan dan percepatan pelayanan medis di Papua, BP3OKP melalui Pokja Papua Sehat menggelar kegiatan Sinkronisasi, Harmonisasi, Evaluasi, dan Koordinasi terkait perekrutan tenaga kesehatan untuk Rumah Sakit UPT Vertikal Kemenkes di Jayapura. Pertemuan strategis ini berlangsung di Gedung Keuangan Negara Provinsi Papua, Lantai 5 (Sekretariat BPP), dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor kesehatan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Direktur RS UPT Vertikal Papua, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih, Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura, dan Kepala SMK Negeri Kesehatan Dok 2 Jayapura. Sinergi lintas lembaga ini menjadi bagian dari komitmen BP3OKP untuk memastikan rumah sakit vertikal yang dibangun di Papua dapat berfungsi secara optimal dan inklusif.
Edison Tanati, perwakilan BP3OKP Pokja Papua Sehat, menegaskan bahwa perekrutan tenaga kesehatan diharapkan SDM local dan sesuai dengan regulasi serta kuota yang ditetapkan. Ia juga mendorong agar RS UPT Vertikal Papua dapat dikembangkan menjadi rumah sakit pendidikan di Jayapura, mendukung pengembangan tenaga medis lokal.

“Pada prinsipnya, kebijakan afirmasi untuk Papua tetap memperhatikan kualitas dan standar penilaian sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini penting karena Rumah Sakit Vertikal Kemenkes Jayapura dirancang untuk menjadi rumah sakit rujukan, tidak hanya bagi wilayah Papua, tetapi juga bagi negara-negara di kawasan Pasifik. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang benar-benar kompeten di bidangnya masing-masing.” ujar Edison.
Direktur RS UPT Vertikal Papua melaporkan bahwa saat ini rumah sakit telah merekrut 529 tenaga kesehatan, namun baru sembilan di antaranya merupakan Orang Asli Papua (OAP). Padahal, kebutuhan tenaga mencapai 900 orang. Hal ini menunjukkan masih adanya kekurangan sekitar 400 tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis dengan surat izin praktik. Pihak rumah sakit menegaskan komitmennya untuk melakukan perekrutan sesuai prosedur CPNS dan menjadikan rumah sakit ini sebagai rujukan utama tanpa harus merujuk pasien ke luar daerah.
Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura menyambut baik penguatan peran rumah sakit vertikal sebagai fasilitas pendidikan, membuka peluang bagi mahasiswa untuk praktik langsung di lapangan. Ia juga berharap rumah sakit lain di Papua dapat dilengkapi dengan sarana medis yang setara.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mendorong para pencari kerja, khususnya tenaga kesehatan, untuk aktif melamar melalui platform rekrutmen resmi Kementerian Kesehatan, yakni situs USDM, sesuai dengan formasi dan kebutuhan yang tersedia.
Dengan kolaborasi antara BP3OKP, Kemenkes, dan Pemerintah Daerah, diharapkan perekrutan tenaga kesehatan di RS UPT Vertikal Papua dapat berjalan optimal dan memberi dampak nyata bagi pelayanan kesehatan masyarakat Papua, khususnya OAP.


Oleh : Aulia Septianingrum R. N.