Manokwari, Senin (24/03/25) – Bertempat di Ruang Rapat Rektor Universitas Papua (UNIPA), BP3OKP Papua Barat, BP3OKP Papua Barat Daya dan Universitas Papua (UNIPA) sepakat menandatangani Kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi serta koordinasi (SHEK) di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Penandatanganan Kerjasama dilakukan oleh Anggota BP3OKP Perwakilan Provinsi Papua Barat, ibu Irene Manibuy, SH, Anggota BP3OKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Daya, Bapak Drs. Otto Ihalau, M.A, dan rektor UNIPA, Bapak Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, para anggota kelompok kerja BP3OKP, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaaan, Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama, Ketua LP2M, dan Kepala LPPMP UNIPA, serta Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua Barat, Bapak Purwadhi Adhiputranto.
Usai penandatangan, Irene Manibuy selaku Anggota BP3OKP Perwakilan Provinsi Papua Barat, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari pendampingan kapasitas kelompok kerja BP3OKP. “Tanpa dukungan UNIPA, kami merasa belum maksimal. Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan jajaran yang bersedia untuk pendampingan. Dukungan UNIPA menjadi penting agar visi misi BP3OKP yang sedang dan akan dikerjakan bisa membuahkan hasil. Semuanya untuk mencapai orang Papua yang sehat, cerdas, dan produktif dan Papua yang berkeadilan”.
Selanjutnya, Drs. Otto Ihalau, M.A, Anggota BP3OKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Daya, memaparkan materi program kerja yang sudah dan yang akan dilaksanakan oleh BP3OKP Papua Barat Daya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi tantangan pembangunan khususnya di tanah Papua. Sinergi ini akan difokuskan pada program program pemerintah yang mendukung peningkatan kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Papua, yang merupakan kunci dalam meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Papua.
Kemudian ia juga menekankan upaya pencegahan stunting serta meningkatkan produktivitas masyarakat asli Papua adalah prioritas dalam Kerjasama ini, ia berharap sinergi dan Kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat asli Papua terutama dalam pembangunan sumber daya manusia di tanah Papua.
Rektor UNIPA Dr. Hugo Warami juga menjelaskan bahwa Kerjasama ini adalah langkah strategis untuk mengintegrasikan akademik dengan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh BP3OKP. “Kami siap berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan otonomi khusus, serta memastikan bahwa hasil dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Papua,” tuturnya. “Kami sebagai lembaga penddidikan tinggi berkomitmen untuk mengintegrasikan riset dan program pendidikan dengan inisiatif pembangunan yang ada, agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh Masyarakat.
Dalam rangka pemenuhan guru, Rektor mengungkapkan bahwa untuk Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) akan diserahkan kepada Universitas Muhamadiah Sorong, sedangkan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) akan dilakukan oleh UNIPA. Dalam konteks Papua cerdas, UNIPA memiliki inovasi Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang sudah mulai diadopsi oleh beberapa daerah dan sat ini sedang menjadi isu nasional. Rektor menyatakan bahwa program ini juga dapat diterapkan di Papua Barat, dengan Kabupaten Pegaf sebagai pilot projeck yang dapat dijadikan model untuk SSH. UNIPA juga membuka peluang bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan, terutama program pengembangan S2 dan S3 melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), berbasis riset, alih jenjang, dan lain-lain. Selanjutnya Rektor UNIPA menjelaskan bahwa terkait rencana percepatan pemenuhan guru, perlu kerjasama antara para pemangku kepentingan. “Untuk itu kita perlu duduk bersama mencari formula yang tepat untuk pemenuhan guru di Tanah Papua.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua Barat, Purwadhi Adhiputranto menyampaikan perlunya memaksimalkan dana yang telah diberikan oleh negara agar efisien dan akuntabel. Ia juga menjelaskan pentingnya pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien akan menjadi kunci dalam mendukung program di bidang Pendidikan dan Kesehatan di tanah Papua. Kerjasama ini juga diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat dalam pelaksanaan kebijakan program pembangunan di tanah Papua yang lebih efektif, serta memastikan semua berjalan dengan baik dan terarah.
Sebagai penutup, dilakukan sesi diskusi mengenai langkah-langkah yang akan dijalankan oleh BP3OKP dan UNIPA untuk mewujudkan kesepakatan ini, serta program-program kerja yang akan di laksanakan dalam waktu dekat, terutama dalam bidang Pendidikan dan Kesehatan, antara lain SSH yang sudah dilaksanakan di berapa sekolah terutama daerah terisolasi di Papua Barat Daya.





