Jayapura, 25 Juli 2025 – Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) melalui Pokja Papua Sehat terus mendorong pemerataan akses layanan kesehatan, tak hanya di daratan, tetapi juga di wilayah pesisir dan kepulauan. Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, Pokja Papua Sehat menggelar kegiatan evaluasi Kesiapan Fasilitas Kesehatan di Kapal Perintis pada Jumat, 25 Juli 2025, bertempat di Gedung Keuangan Negara Jayapura, lantai 5.
Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi Pokja Papua Sehat dalam melaksanakan Sinkronisasi, Harmonisasi, Evaluasi, dan Koordinasi dengan kementerian/lembaga serta Pemerintah Provinsi Papua, khususnya dalam upaya meningkatkan angka harapan hidup sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPP) dan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua (RAPPP).

Dalam forum tersebut, BP3OKP menyoroti pentingnya transformasi kapal perintis menjadi fasilitas kesehatan terapung, seperti klinik atau puskesmas laut, yang dapat menjangkau wilayah-wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil). Pasalnya, masyarakat pesisir dan kepulauan di Papua masih sulit mengakses layanan kesehatan dasar.
Sejumlah kendala teridentifikasi, mulai dari minimnya tenaga medis seperti dokter dan perawat di kapal perintis, fasilitas yang belum memadai, hingga aspek keamanan dan kebersihan yang belum sesuai standar, seperti tangga kapal yang tidak aman saat bersandar di dermaga.
Selain itu, beberapa kapal seperti kapal putih telah dilengkapi fasilitas oksigen dan tenaga kesehatan yang lengkap, namun kapal perintis umumnya belum memiliki fasilitas serupa. Pokja Papua Sehat mendorong agar setiap kapal perintis minimal memiliki tenaga medis terlatih, seperti dokter, bidan, atau perawat, serta ruang akomodasi yang layak.

Langkah konkret yang dibahas mencakup pengalokasian dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk peningkatan fasilitas medis dan keselamatan di kapal, rekrutmen tenaga kesehatan, serta pelatihan khusus bagi petugas yang akan ditempatkan di atas kapal.
Melalui kegiatan ini, BP3OKP berharap adanya perhatian lebih terhadap layanan kesehatan laut, yang selama ini belum mendapatkan porsi yang seimbang dibandingkan layanan kesehatan darat. Dengan kolaborasi lintas sektor, kapal perintis diharapkan dapat menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir dan kepulauan Papua.
Oleh: Aulia S. R. Nurcahyani