Jayapura, 24 Juli 2025 – Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) melalui Pokja Papua Sehat terus mendorong peningkatan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat Papua, khususnya melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Program ini menjadi bagian dari strategi percepatan pembangunan bidang kesehatan yang menyasar langsung fasilitas puskesmas dan puskesmas pembantu.
Dalam kegiatan koordinasi dan evaluasi yang dilaksanakan di Lantai 5 Gedung Keuangan Negara Jayapura, BP3OKP menekankan pentingnya pemerataan alat kesehatan dan peningkatan kapasitas SDM di wilayah Papua. Saat ini, sebagian besar puskesmas masih kekurangan alat medis, sehingga pemeriksaan lanjutan harus dirujuk ke laboratorium tier 2 dan 3, yang jumlahnya masih terbatas.

Melalui kerja sama dengan Bank Dunia, sebanyak 61 jenis alat kesehatan akan didistribusikan secara bertahap ke puskesmas hingga tahun 2028. Namun, pengawasan alat ini masih terkendala karena minimnya anggaran, sehingga monitoring hanya dilakukan secara daring.
Selain ketersediaan alat kesehatan, Pokja Papua Sehat turut menekankan pentingnya dukungan infrastruktur dasar seperti pasokan listrik yang memadai, akses air bersih, jaringan internet, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta cadangan genset untuk memastikan layanan PKG dapat berjalan secara optimal. Di samping itu, kekurangan tenaga medis, khususnya dokter gigi, analis laboratorium (ATLM), dan tenaga kesehatan lainnya, juga menjadi perhatian utama, terutama di wilayah prioritas seperti Mamberamo Raya, Waropen, Yapen, dan Sarmi.

BP3OKP mendorong integrasi layanan antara puskesmas dan pustu sebagai bagian dari penguatan layanan primer, guna memastikan akses kesehatan yang lebih merata dan efisien. Melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), diharapkan kualitas hidup masyarakat Papua dapat meningkat melalui layanan pemeriksaan yang cepat, mudah dijangkau, dan berkelanjutan.
Oleh : Aulia S. R. Nurcahyani